Kamis, 22 Januari 2015

WhatsApp for Web

image
Sudah kenal WhatsApp? Atau mungkin sudah pakai? Ya, WhatsApp merupakan salah satu layanan messaging yang populer di  dunia mobile. WhatsApp menyediakan aplikasi yang dapat digunakan untuk menikmati layanan messaging di mobile. Saat ini aplikasi tersebut hanya tersedia untuk platform iPhone, Android, Symbian, S40, dan Windows Phone yang mana semuanya merupakan platform untuk handphone/tablet. Artinya untuk menggunakan layanan WhatsApp, kita harus memiliki Smartphone terlebih dahulu.
Bagaimana kalau seandainya kita lebih sering berhadapan dengan komputer ketimbang handphone. Tentu tidak nyaman kalau seandainya kita bolak-balik dari hape ke PC untuk menggunakan layanan messaging tersebut. Tapi tenang saja, saat ini WhatsApp sudah menyediakan layanan melalaui web, Dengan layanan ini kita bisa menggunakan WA melalui browser tanpa harus menggunakan HP (Sebenarnya butuh juga sih, untuk login). Tapi layanan ini hanya bida digunakan oleh pengguna yang telah terdaftar sebagai pengguna WA. Ingin mencoba? Berikut caranya :
  1. Update WA di hape Anda ke versi terbaru.
  2. Buka http://web.whatsapp.com melalui browser Anda. Akan terbuka sebuah halaman dengan QR Code.
  3. Buka aplikasi WA di hape Anda. Dari menu klik “WhatApp Web”. Menu ini akan membuka kamera hape Anda.
  4. Scan QR Code yang muncul di halaman web tadi dengan hape Anda dan….
  5. Voila… Anda siap menggunakan WA melalui PC/browser Anda.
image
Note : Tested on Chrome and Android

Sabtu, 02 Mei 2009

Install Windows 7/Vista menggunakan USB Flash Disk

Bagi pengguna netbook atau bagi pengguna notebook yang ODD-nya udah rusak mungkin akan mengalami kesulitan jika ingin menginstall ulang OS-nya, karena media instalasi yang ada saat ini umumnya menggunakan CD/DVD. Sebenarnya bisa diakali dengan menggunakan DVD-ROM eksternal, harganya cukup mahal (apalagi nantinya hanya akan digunakan untuk instalasi saja), atau bisa juga dengan menggunakan converter IDE/SATA-USB untuk mengubah DVD-ROM komputer desktop menjadi DVD-ROM eksternal, tapi tetap saja membeli converter walaupun tidak mahal dan kalau tidak punya PC dirumah, tetap saja akan membeli DVD-ROM.
Ada solusi lain untuk menginstall OS selain dengan menggunakan media CD/DVD yaitu dengan menggunakan media USB flashdisk tapi syaratnya BIOS motherboard kita harus mendukung booting dari flashdisk. Solusi ini sepertinya cukup murah dan simpel. Tapi solusi berikut ini hanya bisa digunakan untuk instalasi Windows Vista atau Windows 7. Yang dibutuhkan dalam proses ini adalah
  1. USB Flash Disk (Min 4 GB). Ukurannya memang harus besar karena file instalasi Windows Vista/ Windows 7 sebesar 2,5 GB. (NB: Tidak semua USB Flashdisk bisa digunakan)
  2. DVD instalasi Windows Vista/7 atau file ISO-nya.
  3. MBRwiz (Bagi pengguna windows XP)
Agar komputer/netbook bisa booting dari USB Flashdisk ini, maka USB Flash disk ini perlu dipersipakan terlebih dahulu.
Bagi pengguna windows Vista atau Windows 7 bisa mengikuti langkah berikut.
  1. Buka Command Prompt.
  2. Jalankan diskpart dengan mengetik diskpart pada command prompt.
  3. Jalankan perintah berikut ini
    list disk #untuk melihat daftar disk yang terpasang pada komputer, pastikan USB Anda terdaftar disana dan ingat nomornya.
    select disk X #X adalah nomor disk yang dilihat dari perintah list disk.
    clean
    create partition primary
    select partition 1
    active
    format fs=ntfs quick
    assign
    exit
  4. Setelah selesai, kopikan seluruh file instalasi Windows tersebut ke dalam USB Flasdisk.
  5. Flash disk siap digunakan untuk menginstall windows.
Cara diatas tidak bisa digunakan jika kita mempersiapkan Flasdisknya pada Windows XP karena diskpart tidak akan mendeteksi kehadiran Flashdisk pada saat di list. Oleh karena itu gunakan tool kecil bernama MBRWiz untuk mempersiapkan Flashdisk. Berikut caranya
  1. Ekstrak MBRWiz yang telah di download
  2. Colokkan UFD pada komputer. Jika UFD telah muncul di Windows Explorer, klik kanan kemudian format... (Pastikan filesystem yang digunakan adalah NTFS, bukan FAT)
  3. Jalankan Command Prompt, kemudian jalankan perintah berikut ini.
    mbrwiz /list (untuk menampilkan daftar disk yang terpasang, perhatikan nomor disk flash disk kita)
    mbrwiz /disk=X /active=1
    (ganti X dengan nomor UFD yang dilihat pada perintah sebelumnya)
  4. Jalankan command prompt lainnya, kemudian masuk ke dalam DVD instalasi windows
  5. Ketik perintah berikut
    cd boot\
    bootsect /nt60 H: (Disumsikan UFD kita adalah H:
  6. Kopi seluruh file instalasi dari DVD windows ke dalam UFD.
  7. Selesai.

Selanjutnya tinggal menset bios netbook/notebook agar dapat booting dari USB Flasdisk.
  1. Colokkan USB Flashdisk pada USB Port (ini harus dilakukan sebelum booting)
  2. Booting komputer dan masuk ke dalam BIOS.
  3. Atur agar komputer boot dari USB Flashdisk (Maaf, tidak bisa diterangkan dengan detil disini karena tiap BIOS memiliki prosedur yang berbeda, tapi umumnya bisa ditemukan pada tab "Boot")
  4. Save dan exit (Restart)
  5. Selanjutnya notebook/komputer akan booting dari USB Flashdisk dan akan menampilkan proses instalasi Windows
  6. Proses instalasi Windows sama saja apabila menggunakan DVD-ROM
Pada beberapa jenis bios, kita diizinkan untuk memilih media boot saat komputer booting dengan menekan tombol tertentu, sehingga tidak perlu harus menset BIOS.

Semoga bermanfaat.

Kamis, 19 Maret 2009

Lagi..dan ...lagi..

Akhirnya jumpa lagi dengan blog ini setelah terputus dari dunia maya. Maklum di kehidupan yang baru ini, internet dan komputer sepertinya jadi barang langka...
hiks...nasib..

Senin, 24 November 2008

nge-Blog dengan menggunakan OpenOffice

Punya blog gampang-gampang susah. Gampang membuatnya, tapi susah untuk mengupdatenya (kalau g telaten hehehe..). Kalau tulisan yang ada di blog tersebut tidak di update tentu saja blog tidak menarik untuk dibaca. Ada banyak alasan kenapa begitu banyak blog yang ada tidak di update oleh pemiliknya. Salah satu alasannya adalah untuk mempost sebuah tulisan di blog tidak begitu mudah.

Bagi yang menggunakan OpenOffice dan punya account di salah satu penyedia layanan blog yang terkenal, mungkin bisa menggunakan extension OpenOffice untuk mempermudah kita dalam mempublish tulisan ke blog yang kita miliki. (Mungkin aplikasi M$ Office juga bisa tapi kan g free, cari yang mumer aja hehehe..)

Agar OpenOffice bisa mempublish tulisan secara langsung ke blog, gunakan extension “ Sun Weblog Publisher”. Setelah extension tersebut terinstall di OpenOffice, konfigurasi terlebih dahulu sebelum digunakan untuk mempublikasikan blog. Untuk mengkonfigurasi extension gunakan Extension Manager yang ada di menu Tools. Setelah extension ini dikonfigurasi, kita bisa membuat tulisan untuk blog kita. Setelah selesai tinggal publish tulisan tersebut melalui menu “File > Send > To Weblog...”.

Extension ini bahkan juga bisa untuk mengedit tulisan yang telah diupload ke server. Caranya tinggal mengklik Tombol “Open Weblog Entry...” pada toolbar atau dengan melalui menu “File > Open Weblog Entry...”. Tunggu beberapa saat kemudian daftar tulisan yang ada di blog akan dimunculkan. Tinggal pilih tulisan yang akan diedit kemudian klik OK. Sekarang kita tinggal mengedit tulisan tersebut. Setelah selesai upload lagi tulisannya dengan menggunakan fasilitas “Send to Weblog...”, maka tulisan di blog akan di update.

Penggunaan extension ini memang cukup simple, blogger tidak perlu membuka web, login kemudian mengetik di webnya secara Online, tapi cukup secara offline dengan menggunakan OpenOffice. Extension ini bisa mengirimkan tulisan dalam format bold, italic,underline, bullet dan numbering (format akan tetap terjaga begitu sampai di blog). Tapi sayangnya gambar yang diembed di document OpenOffice tidak akan ikut di upload ke blog.

Semoga saja ini bisa menjadi penambah semangat dalam ngeblog....


Note :

  • baru dicoba pake Blogspot.com, yang lain belum

  • Tulisan ini dibuat/diupload menggunakan OpenOffice 3.0




Rabu, 12 November 2008

Pengenalan IP Address IPv4

Setiap komputer yang terhubung dalam sebuah jaringan/network akan memiliki minimal 1 buah IP Address. Layaknya sebuah No rumah, IP Address berfungsi memberikan identitas terhadap suatu komputer dalam jaringan agar komputer tersebut diakui dalam jaringan serta dapat berkomunikasi dengan komputer lainnya. Saat ini ada 2 jenis IP Address, yaitu IP4v dan IP6v. Bahasan kali ini hanyalah tentang IP4v, sedangkan IP6v mudah-mudahan bisa dibahas lain waktu. IP Address merupakan informasi nomor identifikasi komputer yang terdiri atas 32 bit informasi dan terbagi dalam 4 seksi dimana masing-masing seksi terdiri atas 1 oktet (1 byte).

Contoh IP Address :
192.168.2.10 → Dalam format desimal
11000000 . 10101000 . 00000010 . 00001010 → dalam format biner
IP Address diatas termasuk dalam kelas C sehingga network ID-nya adalah 24 bit pertama dan selebihnya adalah host ID-nya.

Biasanya IP Address ini lebih sering di representasikan dalam format desimal dibandingkan dalam format biner (Tapi saya pribadi lebih mudah mengerti apabila menggunakan format biner). IP Address ini mengandung informasi network dan host. Informasi network yang terdapat dalam sebuah IP Address memberikan informasi group jaringan tempat mesin tersebut berada. Setiap mesin/komputer yang berada dalam network yang sama akan memiliki network address yang sama pula. Sedangkan informasi host merupakan nilai unik dalam setiap jaringan. Dalam sebuah netowrk tidak ada mesin yang memiliki informasi host yang sama. Lalu bagaimana cara menentukan network dan host terhadap sebuah IP Address? Untuk itu kita perlu mengenal pengelompokan IP Address terlebih dahulu.
IP Address digolongkan pada 5 jenis kelas yaitu class A, B, C, dan E. Tapi penggunaannya hanya populer pada 3 jenis kelas saja yaitu class A, B dan C. Untuk menentukan class dari sebuah IP Address, dapat dilihat dari 8 bit pertama dari IP address tersebut (segmen pertama dari IP Address). Misalnya IP class A memiliki rentang network ID antara 0 – 127. IP Class A IP Class A menggunakan 8 bit pertama sebagai network ID dan 24 bit berikutnya sebagai host IDnya

IP Class A
IP class A memiliki rentang antara 0.x.x.x -127.x.x.x. Tapi biasanya untuk network address 127 digunakan untuk loopback (untuk localhost) dan jarang digunakan sebagai IP address dalam jaringan. Dalam format binary range IP Class A adalah
0 0000000 = 0 s/d
0 1111111 = 128
Untuk 1 buah network class A dapat menampung sebanyak 224 - 2 host atau sebanyak 16.777.214 host. Mungkin jadi pertanyaan, kenapa dikurangi 2 pada perhitungan host diatas? Karena ada 2 buah IP yang di alokasikan untuk keperluan khusus yaitu untuk keperluan broadcast dan untuk keperluan network yaitu IP address yang pertama dalam network tersebut sebagai network address dan IP Address terakhir sebagai broadcast address. Misalkan IP address 123.3.2.10, maka IP Address tersebut merupakan IP Address class A dengan network address 123.0.0.0 dan broadcast address-nya 123.255.255.255.
IP Class A ini cocok digunakan untuk jaringan yang besar seperti di perusahaan-perusahaan besar.

IP Class B
IP Class B IP Class B menggunakan 16 bit pertama sebagai network ID dan 16 bit berikutnya sebagai host ID.
Class B memiliki rentang network antara 128.x.x.x – 191.x.x.x. Dalam format binary range IP Address class B adalah
10 000000 = 128 s/d
10 111111 = 191
Network class B dapat menampung sebanyak 216 - 2 host = 65.534 host.

IP Class C
IP Class C IP Class C menggunakan 24 bit pertama sebagai network ID dan 8 bit berikutnya adalah host ID.
Class C ini memiliki rentang network dari 192 – 223 atau dalam format binary memiliki rentang
110 00000 = 192 s/d
110 11111 = 223
Network class C mampu menampung maksimal 28 – 2 host = 254 host.
Network class C ini cukup banyak digunakan dalam intranet karena ukurannya yang kecil sehingga mudah untuk maintenance.

IP Class D dan Class E
Class D dan E IP Address class D dan E tidak lazim digunakan dalam jaringan.
IP class D dialokasikan untuk keperluan multicasting memiliki rentang IP dari 224 – 239. Sedangkan IP Address Class E dialokasikan untuk keperluan riset dengan rentang IP dari 240 – 254.